Pada hari kamis tanggal 23 Juni lalu, Rakyat UK mengadakan
pemungutan suara untuk Brexit. Dari sekitar 33 juta suar, 51.9% pro Brexit dan
48.1% kontra Brexit.
Yap, kalau kalian pernah
denger atau baca istilah itu, berarti setidaknya kalian nggak ketinggalan zaman
(kan kerjaannya setiap hari internetan, masa iya barang secuilpun nggak pernh
denger atau baca istilah Brexit? Heheh). Tapi apa kalian paham apa itu Brexit?
Kalo enggak, saya coba share sedikit pengetahuan saya mengenai Brexit buat
ngasih pencerahan tentang apa sih itu Brexit? Makanan jenis apa itu? Kenapa
jadi trending dunia? Saya akan coba menjelaskan dengan bahasa yang mudah
dipahami (Bahasa sebisa saya :-D).
Istilah Brexit merupakan singkatan dari Britain Exit. “Jadi
Inggris mau keluar to, tapi keluar dari mana?” Jawabannya adalah
keluar dari Uni Eropa (UE). Ya, dapat diartikan Brexit adalah peristiwa
keluarnya Inggris raya dari UE. Perlu diingat ya, Inggris disini bukan semata
Negara Inggris aja, tapi UK keseluruhan. Dan UK ini meliputi beberapa negara
(coba di search biar lebih jelasnya). Tapi untuk memudahkan pencernaan
informasi, kita pakai istilah Inggris aja ya.
“Berarti Inggris udah ga di benua eropa lagi dong?” Pertanyaan
seperti itu kerap kali terlontar dari banyak orang, bahkan orang Inggris
sekalipun (karena pertanyaan ini dianggap pertanyan konyol oleh sebagian
orang). Jadi kalau misal kalian juga bertanya-tanya seperti itu, ada temennya J.
Brexit bukan berarti inggris secara letak geografis berpindah (masa iya negara
bisa geser), akan tetapi Iggris hanya keluar dari keanggotaan UE.
Nah, UE sendiri merupakan organisasi atau komunitas yang tediri
dari beberapa negara yang bekerjasama dibidang ekonomi. Komunitas ini dibentuk
seusai perang dunia kedua, tepatnya pada tahun 1957 dengan ditanda tanganinya
perjanjian roma oleh Belgia, Prancis, Italia, Belanda, Luxemburg, dan Jerman
Barat. Istilah awal dari UE adalah EEC (Europe Economic Comunity) Serupa dengan
MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) di Asia.
“Terus, bisa terjadi Brexit itu gimana
ceritanya?”
Semua berawal saat negara api menyerang. Jreng jrengggg. Oke,
pelan-pelan aja ya jelasinnya, biar kita juga bisa tau sejarahnya. Makin tau,
makin banyak ilmu.
Awal Inggris masuk ke UE dalah pada tahun 1973, setelah 2 kali
mendaftar tapi tidak diterima (serius nih). Hal tersebut dikarenakan Inggri
dianggap terlalu superior dengan kondisi ekonomi dan agrikulturnya. Ditakutkan
bisa mematikan peran-peran negara lain di UE. Tapi pada kali ketiga
mendaftar, Inggris akhirnya masuk dalam keanggotaan komunitas ekonomi eropa
ini.
Usaha Inggris masuk UE bukan berarti tanpa penolakan internal.
Dari awal ada pihak-pihak yang kurang setuju dengan itu, dan pada 1975 diadakan
referendum apakah Inggris akan tetap berada di UE atau hengkang. Referendum ini
dimotori oleh partai oposisi yang menilai perlunya meninjau kembali
syarat-syarat dari keanggotaan Inggris di UE. Semua partai politik utama dan
media pada saat itu mendukung keberlanjutan keanggotaan Inggris di UE. Akan
tetapi, pihak oposisi terus mengkampanyekan keluarnya Inggris dari UE
setelahnya.
Pada 1 November 1993, EEC berubah nama menjadi EU (European Union)
sebagai hasil dari perjanjian Maastricht. Komunitas ini berkembang dari yang
tadinya hanya komunitas ekonomi menjadi sebuah komunitas politik. Setelah itu,
partai -partai politik penyeru referendum keluarnya Inggris dari UE berdiri.
Isu referendum adalah isu yang sering menyeruak, namun dengan Inggris berada di
UE masih dianggap menguntungkan oleh pmerintah Inggris.
Lalu kenapa sekarang akhirnya Inggris
benar-benar keluar dari UE?
Dari artikel-artikel yang saya baca, ada 3 hal utama yang membuat
Inggris hengkang dai UE. Yang pertama adalah adanya gelombang imigran dari
negara-negara eropa yang masuk ke Inggris menyababkan banyak sekto-sektor
lapangan pekerjaan yang diduduki oleh para imigran tersebut. Yang kedua, krisis
ekonomi eropa di tahun 2008 silam yang ikut menyeret Inggris kedalamnya.
Padahal pusat dari krisis tersebut adalah Yunani, namun karena sama-sama
tergabung didalam UE, maka otomatis Inggris juga ikut membantu dalam
menyelamatkan Yunani. Pun, beberapa negara eropa lain yang bermasalah. Jadi
intinya Inggris harus ikut bertanggung jawab untuk apa yang teman-temannya yang
bermasalah. Dan yang ketiga, dengan berubahnya EEC menjadi EU (komunitas
ekonomi menjadi komunitas politik) menempatkan Inggris pada posisi dimana
negara ini kurang bias berdaulat karena kekuasaan negara-negara eropa berada di
Brussel, Belgia. Hal ini membatasi ruang gerak Inggris untuk mengambil kebijakan-kebijakan
politiknya sendiri.
Faktor-faktor tersebut diatas dijadikan bahan kampanye bagi
partai-partai politik untuk menarik suara, karena tidak dipungkiri rakyat
Inggris juga sudah mulai jenuh dengan keberadaan Inggris di UE. Akhirnya usaha
dari pihak-pihak yang kontra dengan UE dan yang juga didukung oleh sebagian
rakyat Inggris membuahkan hasil berupa referendum keluarnya Inggris dari UE.
Lalu apa ada dampaknya dengan terjadinya brexit?
Yo pasti. Disamping dampak pada keimigrasian yaitu tidak lagi
imigran-imigran bias bebas keluar masuk Inggris, dampak terbesar dari Brexit
adalah dampak ekonomi. Bukan hanya perekonomia eropa dan Inggris saja, namun
perekonomian dunia akan terkena imbasnya, entah itu dampak buruk ataupun baik.
Dan terbukti pada hari Jumat setelah hasil voting brexit yang menyatakan
Inggris keluar dari UE, perekonomian Inggris babak belur. Mata uang Inggri
yaitu gbp atau poundsterling berada pada posisi terendah sejak tahun 1985.
Kenapa ko bs demikian?
Itung-itungannya sih njelimet, dan saya tidak tahu pasti (bukan
anak ekonomi :-P). Yang jelas ini tentang spekulasi pasar. Para investor
berfikir bahwa Brexit ini bukan hal positif untuk investasinya. Misalnya saja
regulasi-regulasi baru yang harus dibuat oleh Inggris dengan negara-negara lain
(sebelumnya perjanjian-perjanjian Inggris sudah diatur oleh UE), dan ini
menyulitkan investor untuk melakukan kegiatan bisnis mereka.
Selain itu, dampak yang pasti diterima oleh UE adalah kenyataan
bahwa inggris tidak lagi meyumbang miliara dolar kepada kas UE. EU pun memiliki
ketakutan perushaan-perusahaan asing lebih memilih berinvestasi di
Inggris dari pada di negara-negara tergabung UE.
Baik ataupun buruk dampak Brexit, saya percaya bahwa dengan
keluarnya Inggris ini membawa tantangan baru bagi Inggris dalam menatap masa
depannya… eaahhh. Meski tidak bias dalam waktu singkat, Inggris bisa kembali
bangkit dari “keterpurukan” akibat aftershock Brexit ini. Dan
yang pasti, Inggris bisa berdaulat sepenuhnya dalam masalah ekonomi, politik,
dan sosial.
Nah sekarang udah tahu kan apa itu Brexit. Brexit ini dianggap
sebagai kejadian bersejarah lho! Jadi kejadian sebesar itu kalo kalian sampe ga
tau, kan nggak keren. Betul?
0 komentar:
Post a Comment