Wednesday, 29 June 2016

Sekilas Tentang Brexit

23:07 Posted by Ahmad Ghulam No comments


Pada hari kamis tanggal 23 Juni lalu, Rakyat UK mengadakan pemungutan suara untuk Brexit. Dari sekitar 33 juta suar, 51.9% pro Brexit dan 48.1% kontra Brexit.
“Brexit? Kayanya pernah denger?“
 Yap, kalau kalian pernah denger atau baca istilah itu, berarti setidaknya kalian nggak ketinggalan zaman (kan kerjaannya setiap hari internetan, masa iya barang secuilpun nggak pernh denger atau baca istilah Brexit? Heheh). Tapi apa kalian paham apa itu Brexit? Kalo enggak, saya coba share sedikit pengetahuan saya mengenai Brexit buat ngasih pencerahan tentang apa sih itu Brexit? Makanan jenis apa itu? Kenapa jadi trending dunia? Saya akan coba menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami (Bahasa sebisa saya :-D).
Istilah Brexit merupakan singkatan dari Britain Exit. “Jadi Inggris mau keluar to, tapi keluar dari mana?” Jawabannya adalah keluar dari Uni Eropa (UE). Ya, dapat diartikan Brexit adalah peristiwa keluarnya Inggris raya dari UE. Perlu diingat ya, Inggris disini bukan semata Negara Inggris aja, tapi UK keseluruhan. Dan UK ini meliputi beberapa negara (coba di search biar lebih jelasnya). Tapi untuk memudahkan pencernaan informasi, kita pakai istilah Inggris aja ya.
“Berarti Inggris udah ga di benua eropa lagi dong?” Pertanyaan seperti itu kerap kali terlontar dari banyak orang, bahkan orang Inggris sekalipun (karena pertanyaan ini dianggap pertanyan konyol oleh sebagian orang). Jadi kalau misal kalian juga bertanya-tanya seperti itu, ada temennya J. Brexit bukan berarti inggris secara letak geografis berpindah (masa iya negara bisa geser), akan tetapi Iggris hanya keluar dari keanggotaan UE.
Nah, UE sendiri merupakan organisasi atau komunitas yang tediri dari beberapa negara yang bekerjasama dibidang ekonomi. Komunitas ini dibentuk seusai perang dunia kedua, tepatnya pada tahun 1957 dengan ditanda tanganinya perjanjian roma oleh Belgia, Prancis, Italia, Belanda, Luxemburg, dan Jerman Barat. Istilah awal dari UE adalah EEC (Europe Economic Comunity) Serupa dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) di Asia.
“Terus, bisa terjadi Brexit itu gimana ceritanya?”
Semua berawal saat negara api menyerang. Jreng jrengggg. Oke, pelan-pelan aja ya jelasinnya, biar kita juga bisa tau sejarahnya. Makin tau, makin banyak ilmu.
Awal Inggris masuk ke UE dalah pada tahun 1973, setelah 2 kali mendaftar tapi tidak diterima (serius nih). Hal tersebut dikarenakan Inggri dianggap terlalu superior dengan kondisi ekonomi dan agrikulturnya. Ditakutkan bisa mematikan peran-peran negara lain di UE.  Tapi pada kali ketiga mendaftar, Inggris akhirnya masuk dalam keanggotaan komunitas ekonomi eropa ini.
Usaha Inggris masuk UE bukan berarti tanpa penolakan internal. Dari awal ada pihak-pihak yang kurang setuju dengan itu, dan pada 1975 diadakan referendum apakah Inggris akan tetap berada di UE atau hengkang. Referendum ini dimotori oleh partai oposisi yang menilai perlunya meninjau kembali syarat-syarat dari keanggotaan Inggris di UE. Semua partai politik utama dan media pada saat itu mendukung keberlanjutan keanggotaan Inggris di UE. Akan tetapi, pihak oposisi terus mengkampanyekan keluarnya Inggris dari UE setelahnya.
Pada 1 November 1993, EEC berubah nama menjadi EU (European Union) sebagai hasil dari perjanjian Maastricht. Komunitas ini berkembang dari yang tadinya hanya komunitas ekonomi menjadi sebuah komunitas politik. Setelah itu, partai -partai politik penyeru referendum keluarnya Inggris dari UE berdiri. Isu referendum adalah isu yang sering menyeruak, namun dengan Inggris berada di UE masih dianggap menguntungkan oleh pmerintah Inggris.
Lalu kenapa sekarang akhirnya Inggris benar-benar keluar dari UE?
Dari artikel-artikel yang saya baca, ada 3 hal utama yang membuat Inggris hengkang dai UE. Yang pertama adalah adanya gelombang imigran dari negara-negara eropa yang masuk ke Inggris menyababkan banyak sekto-sektor lapangan pekerjaan yang diduduki oleh para imigran tersebut. Yang kedua, krisis ekonomi eropa di tahun 2008 silam yang ikut menyeret Inggris kedalamnya. Padahal pusat dari krisis tersebut adalah Yunani, namun karena sama-sama tergabung didalam UE, maka otomatis Inggris juga ikut membantu dalam menyelamatkan Yunani. Pun, beberapa negara eropa lain yang bermasalah. Jadi intinya Inggris harus ikut bertanggung jawab untuk apa yang teman-temannya yang bermasalah. Dan yang ketiga, dengan berubahnya EEC menjadi EU (komunitas ekonomi menjadi komunitas politik) menempatkan Inggris pada posisi dimana negara ini kurang bias berdaulat karena kekuasaan negara-negara eropa berada di Brussel, Belgia. Hal ini membatasi ruang gerak Inggris untuk mengambil kebijakan-kebijakan politiknya sendiri.
Faktor-faktor tersebut diatas dijadikan bahan kampanye bagi partai-partai politik untuk menarik suara, karena tidak dipungkiri rakyat Inggris juga sudah mulai jenuh dengan keberadaan Inggris di UE. Akhirnya usaha dari pihak-pihak yang kontra dengan UE dan yang juga didukung oleh sebagian rakyat Inggris membuahkan hasil berupa referendum keluarnya Inggris dari UE.
Lalu apa ada dampaknya dengan terjadinya brexit?
Yo pasti. Disamping dampak pada keimigrasian yaitu tidak lagi imigran-imigran bias bebas keluar masuk Inggris, dampak terbesar dari Brexit adalah dampak ekonomi. Bukan hanya perekonomia eropa dan Inggris saja, namun perekonomian dunia akan terkena imbasnya, entah itu dampak buruk ataupun baik. Dan terbukti pada hari Jumat setelah hasil voting brexit yang menyatakan Inggris keluar dari UE, perekonomian Inggris babak belur. Mata uang Inggri yaitu gbp atau poundsterling berada pada posisi terendah sejak tahun 1985.
Kenapa ko bs demikian?
Itung-itungannya sih njelimet, dan saya tidak tahu pasti (bukan anak ekonomi :-P). Yang jelas ini tentang spekulasi pasar. Para investor berfikir bahwa Brexit ini bukan hal positif untuk investasinya. Misalnya saja regulasi-regulasi baru yang harus dibuat oleh Inggris dengan negara-negara lain (sebelumnya perjanjian-perjanjian Inggris sudah diatur oleh UE), dan ini menyulitkan investor untuk melakukan kegiatan bisnis mereka.
Selain itu, dampak yang pasti diterima oleh UE adalah kenyataan bahwa inggris tidak lagi meyumbang miliara dolar kepada kas UE. EU pun memiliki ketakutan  perushaan-perusahaan asing lebih memilih berinvestasi di Inggris dari pada di negara-negara tergabung UE.
Baik ataupun buruk dampak Brexit, saya percaya bahwa dengan keluarnya Inggris ini membawa tantangan baru bagi Inggris dalam menatap masa depannya… eaahhh. Meski tidak bias dalam waktu singkat, Inggris bisa kembali bangkit dari “keterpurukan” akibat aftershock Brexit ini. Dan yang pasti, Inggris bisa berdaulat sepenuhnya dalam masalah ekonomi, politik, dan sosial.
Nah sekarang udah tahu kan apa itu Brexit. Brexit ini dianggap sebagai kejadian bersejarah lho! Jadi kejadian sebesar itu kalo kalian sampe ga tau, kan nggak keren. Betul?




0 komentar:

Post a Comment