Hari ini saya membaca sebuah buku yang menarik, yaitu buku B’RIGHT
TEACHER dari Ali Irfan. Buku ini membahas tentang pentingnya seorang guru yang
dominan menggunakan otak kanan. Dalam bukunya, ada sebuah bahasan yang sangat
menarik dan mungkin menyentil yaitu tentang berbagai macam penyakit yang
dimiliki oleh guru-guru di Indonesia kebanyakan. Dari situ, saya memiliki
keinginan untuk berbagi sedikit ulasan dari buku ini.
Friday, 16 January 2015
Saturday, 3 January 2015
Sempurna
"Apa arti kesempurnaan? Apa itu sempurna menurutmu?" Tanya gadis cantik di sampingku.
"Sempurna itu adalah keniscayaan, bukan hal yang tidak
ada," jawabku.
"Tapi bukankah tidak ada yang sempurna?" Tanyanya lagi.
"Berdasarkan apa kau berkata demikian? Apa dasar manusia
mengatakan tidak ada yang sempurna? kau tahu?"
"Entahlah, aku tidak tahu," jawabnya sambil mengangkat
kedua bahunya.
Friday, 2 January 2015
Tentang Keadilan
Sepertinya keadilan tergantung dari bagaimana kita melihatnya, dan
tidak mungkin bersifat universal, karena tidak ada orang yang benar-benar sama
dalam memandang suatu hal.
Tidak akan ada keadilan dan tidak akan ada yang benar-benar adil
karena setiap orang memiliki hasrat dan keinginan yang berbeda. Jika hasrat dan
keinginan itu terpenuhi, mungkin seseorang akan berkata "itu baru
adil." tapi bagi sebagian yang lain akan berkata "itu tidak adil bagi
kami."
Ahhh, mungkin keadilan akan berubah bentuk tergantung dimana kita
berada.
Apa yang bisa kita lakukan?
Mungkin bersyukur adalah satu-satunya cara. Hidup yang dijalani,
apa-apa yang dimiliki, dan semua yang berlaku pada diri sendiri, yakinlah bahwa
kita selalu ada dalam keadilan yang sebenarnya.
Wednesday, 23 April 2014
Indahnya Pertemanan
Suatu ketika di surga.
Ada seorang lelaki yang tengah kebingungan mencari sesuatu. Dia berlari kesana
kemari, tapi tidak jua dia dapati yang dicarinya. Akhirnya dia bertanya
langsung kepada Allah “ya Allah, mana temanku? Mana temanku yang dulu shalat
bersamaku.” Mendengar pertanyaan tersebut Allah menjawab “turunlah ke neraka,
cari dia, dan angkat dia kesurga untuk tinggal bersamamu.”
Tuesday, 22 April 2014
Mother Teresa
Loves race along from a woman, her name is mother Teresa. Just
like a candle-light in the darkness, her light and love keep to illuminate the
world until now. Her loves felt to everyone without discriminate the ethnic,
religion, social acceptability, ages and gender.
The Blessed Teresa of Calcutta, commonly
known as Mother Teresa (26 August 1910 – 5 September 1997), was
a Roman Catholic Religious Sister and missionary of Albanian origin who lived most
of her life in India of which, since 1948, she was a citizen.
Friday, 20 December 2013
Tale of a Dreamer
I remember the first
time I came to Jogja, and that was time in the dawn. The night was very dark
and cold by that time. I found the location of UMY and I was falling in love
with it in the first time. After that, I was looking for a mosque to rest.
Finally, I found a mosque not far from UMY. I decided to take a break there. I
took off my bag and my shoes, then immediately do the ablution to pray. I
didn’t know for sure, but I felt very sad at that time. My tears were streaming
down. The tears took my thoughts along and small sea formed at my feet. I was
afraid at that moment. How if I couldn’t pay for the college? What if I got
stopped in the middle of my study, just because of financial problem?